Instagram. Huft.
Media sosial yang satu ini benar-benar sudah menyita waktu gue. Sungguh gue merasa kecanduan banget sama IG. Bahkan, setiap buka HP, ikon yang pertama kali selalu gue pencet adalah IG. Yap, sering kali secara otomatis dan refleks.
Akhirnya, dua minggu belakangan ini, gue memutuskan untuk menonaktifkan akun IG gue. Niat awalnya, gue pengen uninstall sih aplikasi IG untuk sementara biar bener-bener total nggak buka-buka IG. Tapi, apa mau dikata, pekerjaan gue di dunia media sosial tentu saja tidak memungkinkan gue tanpa IG. Huh!
Memang sih sebenarnya ada hal yang sifatnya personal yang membuat gue terpaksa menonaktifkan akun @njoph untuk sementara. Tapi, dua minggu tanpa punya IG itu ternyata cukup menyenangkan, lho. Akhirnya bisa nongkrong di mana pun, melakukan atau melihat apa pun, tanpa merasa harus laporan di IG Story.
Beralih sejenak ke cerita lain, sejak tahun lalu, gue kembali suka nulis-nulis sajak/puisi ala-ala. Zaman kuliah dulu, gue emang suka banget bales-balesan puisi sama Khakha dan Catra. Tapi, udah lama banget nggak nulis lagi. Nggak tahu kenapa, tahun lalu, tuh, ide-ide di otak lagi keluar. Mungkin efek stres. Hahaha.
Nah, hubungan kedua cerita di atas adalah… akhirnya gue malah bikin akun IG baru dong buat posting hasil tulisan iseng-iseng itu.
Dan perkenalkanlah akun baru hamba…
Yaaaaasss! Akun gue bernama @cerita_si_pluviophile. Pasti masih banyak yang bingung deh arti kata pluviophile. Hayooo apaaaaaa???
Pluviophile adalah pencinta hujan. Sebutan untuk orang-orang yang menemukan ketenangan ketika hujan. Suka dengan bunyi rintik-rintiknya, suka dengan aroma tanah basah saat hujan, dan betah melihat hujan turun. Iya, gue sangat suka momen bengong sendirian mandangin hujan dan sering dapet ide nulis saat hujan. Jadi, kugunakan saja sebagai nama.
Buat yang mau intip-intip akunnya boleh banget, lho. Apalagi masih anget karena baru gue bikin. Hihihi.
Semoga menikmati tulisan gue, yaaa!
Laff,
si pluviophile.